Friday, August 14, 2009

How to deal with contract

Sore ini dihiasi dengan debat soal change order antara aku versus sebuah kontraktor. Seperti biasa mereka minta time extension ( untung aja nggak minta additional cost ). Ternyata menjadi pihak klien susah juga ya, padahal dulu aku dipihak kontraktor ( ya meskipun aku belum pernah sampai di tahap harus bernegosiasi dengan kontraktor ) selalu merasa bahwa di pihak klien itu menyenangkan. Tinggal suruh-suruh doang!

Well it turn out, nggak seperti yang aku bayangkan. Ternyata aku juga harus menyediakan dokumen-dokumen untuk mendukung performance mereka. Dan hal tersebut bukanlah sebuah hal yang mudah, karena aku harus berkoordinasi dengan orang site yang memang sibuk ( emang aku nggak sibuk ya ?? ), aku harus menjawab pertanyaan teknis, plus membaca dokumen kontrak yang lumayan tebal ( dokumen kontrak adalah senjata bersisi dua, kalo kita nggak pinter2 memanfaatkannya, kontraktor akan menghajar kita dengan change order2 yang bahkan nggak terdaftar di kontrak !! )

OK kembali ke soal how to deal with contract, saran ku adalah ( tips ini juga bisa berguna bila kita disisi kontraktor )

1. jangan pernah mendiskusikan sesuatu soal kontrak lewat telephon. It will turn out to be a mess!!! Seperti yang aku alami tadi, kontraktor protes ke diriku untuk menggunakan bahasa yang 'egaliter'.

2. selalu gunakan email untuk memverifikasi sebuah keputusan, never use verbal agreement. Akan sangat mudah bagi mereka untuk mengelak, dengan alasan lupa or else.

3. Baca dokumen kontrak dan pahamilah dengan baik KATA PER KATA.You'll be very sorry if you dont do that.

4. Dont push them contractor hard, give them some air to breathe.

5. kalo mereka sudah mulai mengelak2 ketika telat, itulah saatnya memberikan mereka sedikit pressure.bahkan kontraktor pun bisa memberi pressure ke klien dengan cara memberi mereka query ato pertanyaan2 ( semakin complicated semakin bagus ). Aku sempat mengalami aku merasa aku di pressure oleh kontraktor ( ato emang gara2 aku kurang pengalaman ya ?? )

6. Kalo ragu dengan konteks kalimat dalam kontrak, hubungi contract manager, they will interpret it better.

7. Last but not least, tidak semua orang itu baik dan jujur, so make sure kalo semua keputusan sudah berpedoman dengan kontrak dan teradministrasi dengan baik. prosedur ada bukan untuk merepotkan, tapi justru untuk membantu

Begitulah sedikit tips2, mungkin bisa juga diaplikasikan oleh temen2 yang sekarang ada di sisi kontraktor untuk memberi sedikit pressure ke klien, hehehehhe, maklum dulu waktu di KBR belum pernah merasakan bagaimana harus bernegosiasi dengan kontraktor apalagi memahami kontrak. Yang penting adalah , ada di sisi manapun kita, dan apapun peranan kita, give your best shot, if your boss doesnt acknowledge it, then may be other company's boss will acknowledge it ( hehheehhe, ini ngomong apa coba ? gak ada nyambungnya ma topik di atas )